Dosen Utama Sespimen Dikreg-65: Brigjen Polisi Susetio Cahyadi Pakar Manajemen Risiko

Redaksi
2 Min Read

Lembang [MP]– Brigjen Polisi Susetio Cahyadi tampil sebagai dosen Utama dalam program Pendidikan Sespim Polri Dikreg ke-65 yang berlangsung di Kelas Besar Sespimen, Lembang, Bandung.

Dalam sesi tersebut, Susetio menekankan pentingnya penguasaan manajemen risiko bagi setiap personel Polri, terutama dalam konteks pengambilan keputusan dan pelaksanaan tugas di lapangan.

“Slice and dice risiko harus dikuasai. Ini merupakan bagian penting dari manajemen risiko yang sangat esensial dalam setiap proses pengambilan keputusan,” ujar Susetio di hadapan 239 peserta pendidikan.

Dia menjelaskan bahwa manajemen risiko bukan sekadar teori, melainkan fondasi operasional yang bertujuan untuk menciptakan dan melindungi nilai dalam setiap aktivitas organisasi.

“Kalau tidak mampu menciptakan dan melindungi nilai, maka perlu dipertanyakan apakah itu benar-benar manajemen risiko. Ini adalah prinsip dasar dari ISO 31000 yang harus dipahami sejak awal,” tegasnya.

Dalam paparannya, Susetio juga mengaitkan manajemen risiko dengan nilai-nilai dasar Polri seperti Tribrata dan Catur Prasetya. Menurutnya, kedua pedoman ini memiliki keterkaitan moral dan operasional yang tidak bisa dipisahkan.

“Tribrata lahir dari para akademisi Polri tahun 1953 di PTIK, sedangkan Catur Prasetya menjadi fondasi moral dalam menjalankan tugas sebagai Bhayangkara Negara. Keduanya saling melengkapi secara hierarkis,” jelasnya.

Sebagai institusi publik, lanjut Susetio, Polri memiliki peran strategis dalam mendorong stabilitas pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, setiap pemimpin di tubuh Polri harus memiliki kepekaan terhadap berbagai risiko agar tujuan organisasi tidak melenceng.

“Jangan pernah meremehkan risiko. Selalu lakukan analisis dengan pendekatan 4W,” tandasnya.

Metode 4W yang dimaksud mencakup:

  1. Apa dan bagaimana kejadian bisa terjadi
  2. Apa konsekuensinya
  3. Apa kemungkinan terjadinya di masa depan
  4. Apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampaknya

“Jika analisis ini dilakukan dengan tepat, maka kontribusinya terhadap pembangunan nasional akan sangat terasa,” tambahnya.

Brigjen Susetio menutup paparannya dengan menegaskan bahwa kemampuan manajemen risiko yang solid akan menjadi salah satu kunci penting dalam mewujudkan visi Indonesia Maju.

Penulis: Agus

Editor: Redaksi

Share This Article

Berita Terbaru

Forkopimda Lampung Timur Kompak Dukung Produksi Jagung Nasional

Lampung Timur - Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah, bersama Kapolres AKBP…

Dosen Utama Sespimen Dikreg-65: Brigjen Polisi Susetio Cahyadi Pakar Manajemen Risiko

Lembang – Brigjen Polisi Susetio Cahyadi tampil sebagai dosen Utama dalam program…

Bupati dan Danrem Apresiasi Kolaborasi TMMD: Akselerasi Pembangunan Desa Melinting

Lampung Timur – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 resmi ditutup…

Bupati Ela dan Kajari Ultimatum Penyelesaian Tunggakan PBB dalam Sebulan

Lampung Timur - Pemerintah Kabupaten Lampung Timur menggelar rapat koordinasi terkait tunggakan…

Warga Pasang Spanduk Larangan Truk Berat di Jembatan Sukorahayu, Lampung Timur

Lampung Timur – Warga Desa Sukorahayu, Kecamatan Labuhan Maringgai, memasang spanduk berisi…

Perkuat gerakan ekonomi PC GP Ansor Lamtim jalin kerjasama dengan Universitas Ma’arif Lampung

Lampung timur - Dalam Rangka Mendampingi Para Kader Ansor Dalam Gerakan Ekonomi…

Berita Populer