Puluhan Kapal Rusak, Nelayan Labuhan Maringgai Keluhkan Kondisi Tempat Sandar

Redaksi
3 Min Read

Lampung Timur [MP]- Puluhan kapal rusak yang menumpuk di lokasi sandar kapal di Desa Muara Gadingmas, Kecamatan Labuhan Maringgai, kini menjadi keluhan utama para nelayan. Kondisi ini mengganggu proses penyandaran kapal nelayan yang seharusnya menjadi tugas Syahbandar untuk menjaga kebersihan dan kelancaran di area tersebut.

Andi Baso, seorang tokoh nelayan setempat, mengungkapkan bahwa sampah kapal rusak tersebut telah ada lebih dari dua tahun. Menurutnya, jika masalah ini tidak segera ditangani, akan semakin mengganggu kapal-kapal yang hendak bersandar.

“Kalau tidak secepatnya dibersihkan, ini akan semakin mengganggu kapal yang akan bersandar,” kata Andi Baso kepada Kupastuntas, Minggu (16/3/2025).

Masalah sampah kapal rusak ini tidak hanya soal estetika, namun juga berpotensi memperburuk kondisi tempat sandar. Material kapal yang sebagian besar terbuat dari kayu berisiko memperburuk pendangkalan dan menyempitkan area sandar.

“Jika tidak ada tindakan dari dinas terkait, sampah kapal ini akan semakin menumpuk dan membuat tempat sandar semakin sempit,” tambahnya.

Selain masalah bangkai kapal, Andi juga menyoroti dangkalnya kondisi tempat sandar kapal yang belum ada tindak lanjut dari pemerintah. Dia khawatir jika tidak segera dilakukan pengerukan, hal ini dapat merusak peralatan kapal, khususnya kipas penggerak kapal. “Pendangkalan ini bisa menyebabkan kerusakan pada kipas penggerak kapal, yang tentu akan merugikan nelayan,” jelasnya.

Sementara itu, tempat sandar kapal di pesisir Muara Gadingmas, yang setiap harinya menjadi tempat istirahat bagi 200 hingga 300 kapal, semakin padat. Nelayan yang beraktivitas di pagi hari, biasanya kembali bersandar di lokasi tersebut pada pagi hari, sementara yang pulang pada sore hari akan bersandar sore hari. Dengan jumlah kapal yang terus bertambah, keberadaan kapal-kapal rusak yang menumpuk semakin memperparah kondisi tersebut.

Nelayan setempat pun meminta agar pihak berwenang segera turun tangan untuk membersihkan sampah kapal dan melakukan pengerukan untuk memperlebar area sandar kapal. “Kami butuh perhatian serius dari pemerintah untuk menjaga kelancaran aktivitas nelayan di sini. Jika tidak, kami khawatir masalah ini akan semakin besar,” ujar Andi Baso.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Syahbandar atau dinas terkait mengenai langkah yang akan diambil untuk mengatasi permasalahan ini. Nelayan berharap agar segera ada solusi konkret agar kegiatan mereka tidak terganggu dan kerugian yang lebih besar dapat dihindari.

Share This Article

Berita Terbaru

Forkopimda Lampung Timur Kompak Dukung Produksi Jagung Nasional

Lampung Timur - Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah, bersama Kapolres AKBP…

Dosen Utama Sespimen Dikreg-65: Brigjen Polisi Susetio Cahyadi Pakar Manajemen Risiko

Lembang – Brigjen Polisi Susetio Cahyadi tampil sebagai dosen Utama dalam program…

Bupati dan Danrem Apresiasi Kolaborasi TMMD: Akselerasi Pembangunan Desa Melinting

Lampung Timur – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 resmi ditutup…

Bupati Ela dan Kajari Ultimatum Penyelesaian Tunggakan PBB dalam Sebulan

Lampung Timur - Pemerintah Kabupaten Lampung Timur menggelar rapat koordinasi terkait tunggakan…

Warga Pasang Spanduk Larangan Truk Berat di Jembatan Sukorahayu, Lampung Timur

Lampung Timur – Warga Desa Sukorahayu, Kecamatan Labuhan Maringgai, memasang spanduk berisi…

Perkuat gerakan ekonomi PC GP Ansor Lamtim jalin kerjasama dengan Universitas Ma’arif Lampung

Lampung timur - Dalam Rangka Mendampingi Para Kader Ansor Dalam Gerakan Ekonomi…

Berita Populer