Perkecil Risiko Bencana, Kemitraan PILI Green Network – Jejak.In, Tanam 13 ribu Mangrove di Margasari, Lampung Timur

0
37

Labuhan maringgai [MP]-emitraan PILI Green Network, Jejak.In, Pemerintah Desa Margasari, KTH Hijau Desaku, KTH Sekar Bahari, KTH Lestari Indah, KTH Marga Jaya telah melakukan penanaman 13 ribu mangrove di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Sabtu (28/10/2023)

Mangrove yang ditanam adalah jenis Rhizopora mucronata, berdasarkan program yang telah dilakukan sebelumnya, mangrove jenis tersebut memiliki tingkat hidup lebih dari 70% apabila ditanam di Pesisir Timur Lampung.

Penanaman mangrove ini menggunakan metode rumpun berjarak, dengan ukuran rumpun 2 x 3 meter, jarak antar rumpun 3 meter, dan jumlah tanaman per rumpun 50 batang.

Penanaman simbolis yang mengusung tema “Replanting Mangroves with the Communities for Better Disaster Mitigation” dihadiri oleh penyuluh KPH Gunung Balak, Pendamping Kelompok Masyarakat dari LPPM Unila, PILI Green Network, Pemerintah Desa Margasari dan Kelompok Masyarakat yang terlibat.

Dalam sambutannya, kepala Desa Margasari Wahyu menyampaikan pada tahun 2021 terjadi abrasi yang cukup besar di Pesisir Timur Lampung termasuk Desa Margasari, peristiwa alam itu menyebabkan abrasi seluas kurang lebih 1 km2.

Penanaman tersebut dilakukan untuk mengembalikan hutan mangrove yang rusak akibat abrasi. Penanaman mangrove dengan sistem rumpun bisa menjadikan tanaman akan semakin kokoh, tahan ombak, tahan angin dan tidak mudah roboh.

“Bila dibandingkan dengan penanaman satu per satu lebih kuat dengan sistim rumpun”. Kata Wahyu.

Dalam sambutannya beliau juga mengucapkan terimakasih atas hadirnya LSM PILI yang membawa program penanaman mangrove di Desa Margasari. Program ini sangat bermanfaat bagi kelestarian lingkungan dan masyarakat di Desa Margasari.

Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung memiliki kawasan pesisir yang cukup dinamis. Pada beberapa lokasi terpantau perubahan garis pantai, baik abrasi maupun akresi.

Kecamatan Labuhan Maringgai merupakan wilayah pesisir yang tidak luput dari proses dinamis. Wilayah dimaksud memiliki tingkat abrasi yang tinggi dari tahun 1988-2004 dengan pengikisan garis pantai pada wilayah seluas 108,56 hektare atau 6,79 hektare per tahun.

“Tempat kami mulai mengalami akresi pada periode tahun 2004-2010 dengan penambahan luas sebesar 71,82 hektare, setara 11,97 hektare per tahun”jelas Wahyu.

Vegetasi mangrove dapat memperkecil tingkat perubahan yang terjadi di daerah pesisir dengan meredam energi gelombang, sehingga mengurangi tingkat kerusakan ekosistem darat di wilayah pesisir.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini