LAMPUNG TIMUR [MP]-Nelayan pesisir Kabupaten Lampung Timur berharap pemerintah bisa memperhatikan nasib nelayan yang mengalami kecelakaan kerja saat melaut, pasalnya setiap terjadi kecelakaan di laut korban tidak pernah mendapat santunan dari pemerintah.
Sementara resiko para nelayan ketika ditengah laut menjadi ancaman serius terutama persoalan alam seperti gelombang tinggi yang menjadi penyebab terbaliknya kapal dan persoalan lain yang perlu di perhatikan terkait peralatan kemanan bagi awak kapal.
Seperti yang di ungkapkan Pramudi pria 35 tahun, Jumat (17/11/2023) saat bersama rekannya merajut jaring alat tangkap jenis play di atas kapal. Bahwa selama ini kata dia nelayan yang mengalami kecelakaan kerja sama sekali belum pernah mendapatkan santunan atau bantuan sosial dari pemerintah.
“Kan sering nelayan tenggelam meninggal, tapi tidak dapat bantuan sosial bagi keluarga bahkan perlengkapan alat keselamatan bagi nelayan juga kurang diperhatikan”kata dia.
Sebagai pekerja buruh nelayan seperti Pramudi hanya mengandalkan hasil tangkapan, dan mendapat upah dengan sistim bagi hasil dengan pemilik kapal, artinya pendapatan buruh nelayan tidak sesuai dengan resiko terutama saat cuaca ekstrim.
Sementara Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) wilayah Lampung Timur Ahmad Alfian mengatakan jumlah kapal di pesisir Lampung Timur lebih dari 1.500 kapal.
Namun perhatian pemerintah kepada profesi nelayan dinilai kurang terutama persoalan peralatan kesehatan awak kapal dan dana santunan bagi korban kecelakaan kapal.
“Kami sering mendapat laporan kawan kawan nelayan, soal santunan bagi nelayan yang mengalami kecelakaan kerja di laut, secepatnya persoalan itu akan di bicarakan kepada semua stakeholder terkait”kata dia.
Kedepan Ahmad Alfian melalui lembaganya HNSI akan mengajukan usulan para nelayan kepada anggota DPRD agar pemerintah bisa menetapkan dana sosial bagi nelayan yang mengalami kecelakaan kerja baik yang meninggal atau yang cacat permanen.
Menurut data yang di pegang olehnya selama 2021 hingga 2022 setidaknya ada lima nelayan yang meninggal kecelakaan di laut pesisir Lampung Timur.