MATAPENA-Kementrian Pertahanan Rusia pada Senin 10/10/ menyatakan, angkatan bersenjata Rusia telah meluncurkan senjata berpresisi tinggi ke wilayah militer dan target energi Ukraina. Serangan tersebut diklaim telah sesuai dengan target yang ditentukan.
Serangan yang diluncurkan Rusia ini dianggap menjadi salah satu serangan terbesar yang dikoordinasikan untuk melawan Ukraina.
“Hari ini, angkatan bersenjata Rusia telah meluncurkan serangan besar dengan senjata jarak jauh berpresisi tinggi,” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip Reuters.
Berdasarkan laporan pihak Ukraina, Rusia telah meluncurkan 84 rudal lebih di delapan wilayah yang ada di negara tersebut.
Dari perihal itu, duta besar Ukraina Sergiy Kyslytsya dalam pertemuan darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan, Rusia adalah negara teroris.
“Rusia telah membuktikan sekali lagi bahwa ini adalah negara teroris, yang harus dicegah dengan cara sekuat mungkin,” kata Sergiy Kyslytsya, dalam sambutanya.
Sementara, salah satu pejabat pro-Moskow yakni pemimpin Chechen, Ramzan Kadyrov merespon positif serangan yang telah dilakukan Rusia. Ramzan bahkan mengaku puas.
Untuk diketahui, usai jembatan Kerch milik Rusia yang menjadi jalur dalam memasok keperluan pasukan Rusia ke Ukraina di bom oleh pasukan Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan untuk membalas serangan tersebut.
Selain sebagai jalur untuk memasok pasukan, jembatan milik Rusia ini juga dianggap sebagai lambang kegagahan yang mencaplok Crimea pada 2014 lalu.