- Forkopimda Lampung Timur Kompak Dukung Produksi Jagung Nasional
- Dosen Utama Sespimen Dikreg-65: Brigjen Polisi Susetio Cahyadi Pakar Manajemen Risiko
- Bupati dan Danrem Apresiasi Kolaborasi TMMD: Akselerasi Pembangunan Desa Melinting
- Bupati Ela dan Kajari Ultimatum Penyelesaian Tunggakan PBB dalam Sebulan
- Warga Pasang Spanduk Larangan Truk Berat di Jembatan Sukorahayu, Lampung Timur
Mataram Baru [MP]– Menjelang panen raya, para petani di Kecamatan Mataram Baru mengeluhkan minimnya alat panen berupa mesin combine harvester (kombet). Padahal, sebagian besar lahan pertanian di wilayah tersebut sudah memasuki masa panen.
Ismail haryono, salah satu petani setempat, menyampaikan kekhawatirannya karena belum tersedianya alat panen. Ia mengungkapkan bahwa kondisi ini sangat memprihatinkan, terlebih saat ini memasuki musim penghujan.
“Padi kami sudah harus dipanen, tapi tidak ada mesin kombet yang tersedia. Kami khawatir kalau telat panen, padi bisa banyak yang roboh terkena hujan,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Nurkholis, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) pertanian Kecamatan Mataram Baru. Ia membenarkan bahwa wilayahnya tengah bersiap menghadapi musim panen, namun hanya memiliki 5 unit alat panen.
“Iya mas, sekarang ini sudah mulai musim panen. Kemungkinan 10 hari ke depan akan ramai-ramainya panen. Tapi alat panennya cuma ada tiga, jadi kewalahan. Apalagi ini musim hujan, harus cepat-cepat,” jelas Nurkholis.
Para petani berharap adanya perhatian dari pihak terkait agar bisa menambah jumlah alat panen untuk mempercepat proses panen dan mencegah kerugian.