- Forkopimda Lampung Timur Kompak Dukung Produksi Jagung Nasional
- Dosen Utama Sespimen Dikreg-65: Brigjen Polisi Susetio Cahyadi Pakar Manajemen Risiko
- Bupati dan Danrem Apresiasi Kolaborasi TMMD: Akselerasi Pembangunan Desa Melinting
- Bupati Ela dan Kajari Ultimatum Penyelesaian Tunggakan PBB dalam Sebulan
- Warga Pasang Spanduk Larangan Truk Berat di Jembatan Sukorahayu, Lampung Timur
LAMPUNG TIMUR [MP]- Gema takbir terdengar bersahutan di lapangan Desa Braja Asri, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, Rabu (19/6/2024) malam. Suara takbir tersebut dikumandangkan oleh ribuan orang dari anak anak hingga orang dewasa.
Gema takbir tersebut dilombakan dalam menyambut hari raya Idul Adha 1445 hijriah, seni dari miniatur islami juga menjadi objek penilaian dalam koma takbir yang di ikuti oleh 13 kelompok dalam satu kelompok terdapat 100 hingga 200 orang.
Camat Way Jepara Junaidi Rahmad dalam sambutannya, sangat mendukung atas kegiatan religi yakni lomba takbir yang dilakukan oleh warga Desa Braja Asri, tersebut.
“Saya melihat masyarakat cukup antusias baik peserta maupun penontonnya, inovasi yang dipamerkan seperti miniatur islami cukup menghibur”kata Junaidi Rahmad.
Kedepan lomba takbir yang di desain selayaknya karnaval bisa dijadikan acuan untuk kegiatan tingkat kecamatan yang di ikuti oleh seluruh desa yang ada di Kecamatan Way Jepara.
“Mudah mudahan tahun depan kami bisa adakan lomba takbir tingkat kecamatan seperti yang dilakukan Desa Braja Asri”kata Camat. way Jepara tersebut.
Lomba takbir tersebut di buka langsung oleh Camat Way Jepara Junaidi Rahmad dan Kepala Desa Braja Asri Darusman”Kami melibatkan 13 masjid yang ada di desa kami sebagai Perseta lomba takbir keliling”kata Kepala Desa Braja Asri Darusman.
Sementara rute yang harus ditempuh peserta sekitar 4 ribu meter dengan mengelilingi dusun yang ada di Desa Braja Asri, selayaknya karnaval ribuan orang berjalan dengan dilengkapi seni miniatur khas islami.
Miniatur khas islami berbagai jenis yang dihias dengan lampu warna warni menjadi objek swa foto penoton. Seperti miniatur masjid, kapal yang dilengkapi dengan kali grafi aksara Arab dan berbagai miniatur lainnya.
Kata Darusman, perlombaan takbir sudah menjadi agenda rutin tahunan yang sudah berjalan sejak 18 tahun lalu, banyak manfaat yang diambil dari kegiatan religi tersebut, selain menjadi salah satu media syiar agama muslim juga menjadi mesin perekonomian masyarakat tahunan.
“Dengan adanya kegiatan lomba takbir yang kami adakan setiap tahun, dengan peserta lebih dari seribu orang, dan penonton ribuan orang tentu putaran uang meningkat cukup signifikan “terang Darusman.
Lanjutnya, jika dilihat dari hadiah yang diberikan oleh panitia sangat sesuai dengan modal yang dikeluarkan oleh peserta, tapi karena masyarakat antusias dan cukup mendukung sehingga pelaksana cukup maksimal.
