Lagi lagi di temukan Dugaan tidak transparan KPU Lampung timur saat perekrutan PPK.

0
238

Lampung timur.matapena.com-Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Lampung timur disinyalir tidak netral dalam melaksanakan proses seleksi calon Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk Pemilihan umum 2024 mendatang.

Bahkan, ada indikasi kecurangan yang dilakukan KPU kabupaten Lampung timur dalam proses rekrutmen tersebut. Hal ini terlihat dari adanya peserta yang baru mengumpulkan berkas saat wawancara namun lolos seleksi PPK

Hal ini di katakan, salah seorang peserta seleksi PPK kecamatan Bandar Sri bawono yang engan namanya disebut kan “KPU Lampung timur dalam proses seleksi yang digelar beberapa waktu lalu terindikasi penuh kecurangan.
Menurutnya, ada peserta yang baru mengumpulkan berkas pendaftaran saat tes wawancara namun bisa mengikuti tahapan ujian tertulis, tes wawancara hingga lolos sebagai anggota PPK bahkan hampir semua peserta seleksi melihat kejadian itu ungkapnya

Terpisah Hairul Toni yang akrab di sapa Akoy korbid investigasi LSM AKSI mengatakan ini kan aneh, ada peserta yang tidak mengumpulkan berkas namun bisa ikut ujian tertulis,wawancara bahkan lolos ini apakah pengumpulan berkas tidak ada batas waktu ini menjadi tanda tanya besar untuk para yang terhormat KPU Lampung timur bagaimana bisa pemilu ini bisa berjalan dengan baik kalau penyelenggaranya saja sudah pada keblinger seperti ini yang keponaanlah yang titipan organisasi tertentu sehingga menyingkirkan yang layak.

Masih akoy menurutnya Ini bukan hanya persoalan PPK saja, ini akumulasi dari rangkaian pemilihan umum Kalau awalnya tidak baik bagaimana mau dapat pemimpin yang baik dan bagaima rakyat bisa percaya dengan pemilu kalau penyelenggaranya saja tidak bisa di percaya. Saya akan buat pengaduan ke Panwas dan ke DKPP. Saya lagi mengumpulkan sejumlah bukti,” tegas akoy.

Yang lebih membingungkan bagaimana cara nya ke lima komisioner KPU Lampung timur menilai kepatutan dan kelayakan peserta tes wawancara sedangkan saat wawancara hanya 2 komisioner yang mewancarai satu peserta sedangkan komisioner yang lain mewancarai peserta lain pula artinya ini kan hanya unsur suka tidak suka. Apakah ada jejak digital untuk dilihat bersama sama saat pleno dan bisa menilai kelima limanya ini kan tidak hanya bertanya yang tidak ada hubungannya sama sekali tentang kepemiluan jadi penilaian apa yang para komisioner KPU yang terhormat nilai tutupnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini