- Santri Bisa Jadi Pemimpin: Pesan Haru Bupati Ela di Hadapan Ratusan Santri Al-Falah Iyah
- LBH Dharma Loka Nusantara Desak Pemprov Lampung Tindak Tegas Lonjakan Kasus Kekerasan Seksual
- Lampung Timur Menuju Pusat Studi dan Investasi Kakao Dunia
- Polisi Panggil Tiga Warga Terkait Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan Tanah Wakaf Masjid di Lampung Timur
- Karso Tewas Dianiaya di Lampung Timur, Pelaku Serahkan Diri ke Polisi
Lampung Timur [MP]- Saat di interogasi anggota Polsek Pasir Sakti, Pria bernama Markani dengan kondisi kedua tangan diborgol mengaku, dirinya nekat melakukan pencurian sepeda motor karena terjerat hutang rentenir di kampungnya. Hasil penjualan sepeda motor curiannya sebagian digunakan untuk mencicil hutang.
“Saya punya hutang dengan orang dengan bunga 20 persen, setiap bulan terus membengkak karena bunganya besar, sehingga saya nekat mencuri sepeda motor”kata Markani dihadapan penyidik, Jumat (10/5/2024).
Markani mengakui melakukan pencurian sepeda motor bersama rekannya bernama Fauzi, kedua pelaku tersebut berdomisili di wilayah Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur. Saat di interogasi polisi, Markani dan Fauzi duduk berdampingan diruang Reskrim Polsek Pasir Sakti.
Keduanya melakukan pencurian sepeda motor sebanyak dua kali, pertama pada Maret 2024 di Desa Sumur Kucing, Kecamatan Pasir Sakti sepeda motor yang diambil Honda Beat dan April 2024 keduanya mencuri di desa yang sama sepeda motor yang diambil jenis Supra Fit.
“Maret dan April kami mencuri sepeda motor, kami melakukannya saat pemilik nya sedang tidur malam, setelah itu sepeda motor kami jual dengan harga nilai 2,5 juta. Hasilnya kami bagi berdua, sementara bagian saya untuk mencicil hutang”kata Markani.
Sehari hari Markani mengaku bekerja sebagai buruh penyadap nira kelapa untuk bahan baku gula merah, dengan upah yang tidak menentu dan kebutuhan hidup yang terus memburu menjadi beban cukup berat baginya.
“Kerjaan saya cuma buruh deres nira kelapa upahnya tidak cukup untuk kebutuhan sehari hari, makanya saya berhutang dengan rentenir sampai sekarang tanggungan hutang saya masih 6 juta”kata dia.
Kapolsek Pasir Sakti AKP M Sugeng menjelaskan, Markani mencuri sepeda motor dengan rekannya bernama Fauzi,pada Maret 2024 keduanya menggasak sepeda motor milik Sapari di Desa Sumur Kucing, Pasir Sakti.
Selebah beberapa bulan tepatnya, April 2024 keduanya kembali melakukan pencurian sepeda motor milik Nuriyah di Desa Sumur Kucing, Pasir Sakti. Pertama pelaku menggasak sepeda motor Honda Beat dan kedua pelaku menggasak sepeda motor Honda Supra Fit.
“Keduanya melakukan pencurian dengan cara merusak paksa stang sepeda motor korban dengan kunci khusus, biasanya menggunakan kunci leter T”kata AKP Sugeng.
Hasil dari penyelidikan polisi, kedua tertangkap 7 Mei 2024 di tempat berbeda, jika Markani ditangkap di jalan lintas timur wilayah Pasir Sakti senyata Fauzi ditangkap di kediamannya, berikut barang bukti seperti sepeda motor supra fit diamankan polisi.
“Selain pelaku kami amankan barang bukti sepeda motor korban, sepeda motor pelaku satu buah pisau dapur, dua handphone dan pakaian pelaku saat digunakan untuk mencuri”jelas Kapolsek Pasir Sakti.
Saat dilakukan penangkapan kata AKP Sugeng, salah satu pelaku bernama Markani mencoba melarikan diri saat diminta untuk menunjukan rumah rekannya, agar tidak terjadi perlawanan atau melarikan diri polisi terpaksa melakukan tindakan terukur dengan menembak kaki kiri pelaku tersebut.
“Dua pelaku yang kami berikan tembakan terukir yakni pelaku bernama Markani, setelah kami obati lalu pelaku kami bawa ke Polsek untuk menjalani pemeriksaan”kata Sugeng.
