- Forkopimda Lampung Timur Kompak Dukung Produksi Jagung Nasional
- Dosen Utama Sespimen Dikreg-65: Brigjen Polisi Susetio Cahyadi Pakar Manajemen Risiko
- Bupati dan Danrem Apresiasi Kolaborasi TMMD: Akselerasi Pembangunan Desa Melinting
- Bupati Ela dan Kajari Ultimatum Penyelesaian Tunggakan PBB dalam Sebulan
- Warga Pasang Spanduk Larangan Truk Berat di Jembatan Sukorahayu, Lampung Timur
Lampung Timur [MP]-Anggota Komisi IV DPR RI dari fraksi Gerindra, Dwi Rita Gunadi mengunjungi Desa Negara Batin, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur, Senin (14/8/2023) untuk melakukan bimbingan teknis pertanian terhadap masyarakat setempat.
Dalam kegiatan tersebut selain dihadiri ratusan masyarakat Desa Negara Batin, juga hadir Anggita DPRD Lampung Timur fraksi Gerindra Usman dan calon anggota legislatif dari partai Gerindra Solihin.
Salah satu pembahasan dalam bimbingan teknis peningkatan kapasitas petani, pupuk subsidi menjadi salah satu persoalan yang disampaikan oleh masyarakat.
Menyikapi hal itu, Dwi Rita Gunadi menegaskan personal pupuk memang menjadi persoalan klasik apalagi di musim tanam.dan tidak hanya di keluhkan petani di Lampung Timur saja melainkan hampir semua petani di Indonesia juga mengeluhkan.
“Penyebabnya salah satu kuota pupuk subsidi yang tidak mencukupi yaitu keuangan negara tidak mencukupi untuk memenuhi kuota yang di butuhkan dan perang Ukraina juga menjadi faktor karena bahan baku pupuk dikirim dari Ukraina”Terang Politisi Gerindra itu.
Kata dia, kedepan dirinya bersama rekan rekan komisi IV akan mengatur sebuah regulasi, yang isinya bahwa subsidi pupuk tidak akan turun kepada distributor tapi langsung kepada petani tujuannya agar tidak terjadi permainan pupuk subsidi oleh oknum pedagang pupuk.
Dwi Rita Gunadi juga berharap warga Desa Negara Batin agar membuat sebuah kelompok pertanian dan kaum perempuan agar membuat Kelompok Wanita Tani (KWT), tujuannya kedepan biar bisa mendapatkan bantuan peralatan yang berhubungan dengan pertanian.
“Tadi kami tanya soal KWT, ratusan ibu ibu belum memiliki KWT, ini sangat sayang daerah objek pertanian tapi tidak KWT nya”. Kata Dwi Rita Gunadi.