Lampung Timur. [MP] – Dugaan pekerjaan proyek pembangunan drainase di dusun 3, Desa Maringgai, Kecamatan Labuhan Maringgai, kabupaten Lampung Timur, menuai sorotan masyarakat. Pasalnya, Pekerjaan proyek tersebut yang masih berjalan itu terindikasi di kerjakan asal jadi.
Dari pantauan media dilapangan proyek yang dibangun pemerintah dinilai proyek siluman, sebab sama sekali tidak terpasang papan nama informasi saat melaksanakan kegiatan pekerjaan.
“Proyek yang dikerjakan tanpa menggunakan papan nama itu indikasinya sebagai trik untuk membohongi masyarakat agar tidak Termonitoring besar anggaran dan sumber anggaran,” jum’at, 30/12/2022.
Yang anehnya seperti pengawas lapangan memonitoring tidak menegur rekanan agar memasang papan informasi proyek saat di mulai pekerjaan.
Sesuai amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek, dimana memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan.
Pemasangan papan nama proyek merupakan implementasi asas transparansi, sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan.
Jum’at 30/12/202, karyanto selaku kepala tukang, saat dikonfirmasi mengatakan
“Volume nya 400 meter kiri 200 meter dan kanan 200 meter,tingginya 70 centimeter,lebar bawah 40 cm lebar atas 60 cm dan untuk ketebalannya 25 cm,untuk pemasangan batu ada yang 2,ada yang 1,tapi kebanyakan 1 pak,” ungkapnya
Masih menurut keterangan karyanto
“Yang merekomendasikan saya kerja disini pak Misran,kalau kontraktor nya saya gak tau pak, pengawas lapangannya om Sakban orang sini,kalau upah kerja kami sendiri borongan pak, 60 ribu permeter,” tutupnya
Ditempat yang berbeda Sakban,saat dikonfirmasi mengatakan
“pekerjaan itu dari kabupaten,kalau untuk pekerjaan itu saya sendiri berhubungan langsung dengan pak Misran,kalau kontraktornya saya sendiri belum jelas siapa,” jelasnya
“Terkait papan informasi,sudah saya sampaikan ke pak Misran agar dipasang karna waktu itu saya pernah mendapat teguran dari rekan-rekan media,namun sampai saat ini belum juga dipasang,masalah berapa besarnya anggaran saya tidak mengetahui pak,” tutupnya.
Ini sangat di sayangkan sekali kalau semua proses pembangunan daerah di buat asal asalan, uang rakyat hanya untuk memperkaya oknum-oknum tertentu.
Di harapkan kepada pemerintah daerah agar lebih jeli untuk menilai perusahaan pemenang, agar bisa benar benar efektif mengerjakan pekerjaan sesuai Rab yang ada Jagan hanya asal di bangun tapi kualitas nol terkesan membodohi masyarakat.