Tani Merdeka Datangi Perusahaan Tapioka BSW Di Labuhanratu

waktu baca 2 menit
Jumat, 13 Des 2024 17:16 0 35 Redaksi

Lampung Timur [MP]- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tani Merdeka yang bergerak mendampingi kaum petani mengunjungi perusahaan pengolahan tapioka, PT Budi Starch dan Sweetener di Desa Labuhanratu, Kecamatan Labuhanratu, Jumat (13/12/2024).

Kunjungan LSM tersebut langsung di pimpin oleh Ketua DPW Provinsi Lampung Jamaludin Wijaya dan di terima langsung oleh pimpinan pabrik Dwi Anggoro pertemuan kedua belah pihak untuk membahas persoalan anjloknya harga singkong.

Ketua DPW Tani Merdeka Jamaludin Wijaya menegaskan, terkait dengan harga singkong pihak perusahaan diminta jangan terlalu membeli dengan harga murah dan berdampak pada kerugian.

“Kalau pihak perusahaan membeli dengan harga dibawah 900 per kg dipastikan petani rugi, tidak sesuai dengan modal yang di keluarkan selama perawatan tanam”kata Jamaludin Wijaya.

Selain membicarakan soal harga singkong, Jamaludin juga akan membantu mendampingi petani jika ada persoalan yang berhubungan dengan pertanian misalnya kata dia, kesulitan pupuk.

Tani Merdeka melalui ketua DPW tersebut dalam kunjungannya dan pertemuan dengan pihak perusahaan tapioka di Labuhanratu bukan seremoni sesaat, rekan rekan Tani Merdeka akan terus memantau persoalan harga di wilayah Lampung Timur.

“Kami mendengar pihak perusahaan BSW membeli diatas 1000 per kg dengan potongan 10 sampai 15 persen, jika kami mendengar ada penurunan harga kami akan datangi pihak perusahaan”kata Jamaludin Wijaya.

Sementara itu pimpinan pabrik BSW Dwi Anggoro menjelaskan dirinya mengakui ada penurunan daya beli terhadap petani yang tadinya 1.100 saat ini pihak perusahaan membeli dengan harga 1.000 per kg.

Perusahaan menurunkan harga 100 rupiah per kg sudah sejak satu pekan ini, turunnya harga disebabkan karena terjadinya kwalitas Aci yang menurun, hal itu disebabkan perubahan cuaca dari musim kemarau beralih pada musim hujan.

Semenjak ada penurunan harga singkong juga berpengaruh terhadap jumlah penerimaan singkong, artinya sejak harga turun pihak perusahaan hanya menerima 200 ton perhari biasanya bisa tembus 700 ton per hari.

“Kemungkinan petani sengaja mengundang panen, menunggu harga singkong stabil. Bisa jadi di tunda hingga satu sampai dua bulan kedepan”kata Dwi Anggoro.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA